09/02/19

Contoh Materi ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

A.     PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian                  : 06 Maret 2018
Ruang Rawat                            : Gelatik (tanggal 11 pindah ke Ruang Cendrawasih)
Tanggal Dirawat                       : 03 Maret 2018
Nomor Register                        : 05.33.35
Diagnosa Medis                         : Skizofrenia Paranoid

a.       IDENTITAS KLIEN
Nama                                       : Ny.L
Umur                                       : 31 Tahun
Status Perkawinan                    : Belum Kawin
Agama                                     : Islam
Suku Bangsa                            : Sunda, Indonesia
Pendidikan                               : D3 Komputer
Alamat                                     : kp. Kalapatilu Rt 03 Rw 02 Rancatungku, Bandung
Sumber Informasi                     : Klien dan Status RM

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama                                       : Tn. T
Umur                                       : 63 Tahun
Pendidikan                               : SD
Pekerjaan                                 : Buruh
Alamat                                     : kp. Kalapatilu Rt 03 Rw 02 Rancatungku, Bandung
Hubungan Dengan Klien           : Orang Tua

b.      ALASAN MASUK
Alasan masuk pada tanggal 03 Maret 2018 klien putus obat dan tidak mau minum obat, emosi labil, marah-marah, bicara sendiri, mondar-mandir, tidur cukup, makan cukup, mandi mau,lebih sering menyendiri.
Saat pengkajian pada tanggal 06 Maret 2018 klien mengatakan tidak tahu apa-apa dan tiba-tiba dimasukkan saja sama bapak ke RS Jiwa Bandung, dulujuga pernah masuk RSJ karena brontak sama bapak, dan masuk lagi ke RSJ karena tidak mau minum obat dan tidak kontrol.

c.       FAKTOR PREDISPOSISI
a)       Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?  ( √ ) Ya   (    ) Tidak
b)      Pengobatan sebelumnya.           (    ) Berhasil     ( √ ) Kurang Berhasil
(    ) Tidak Berhasil

c)       .                                               Pelaku /Usia     Korban/Usia     Saksi/Usia
Aniaya Fisik                             (    )      (    )      ( √ )      (    )      (    )      (    )
Aniaya Seksual                        (    )      (    )      (    )      (    )      (    )      (    )
Penolakan                                (    )      (    )      ( √ )      (    )      (    )      (    )
Kekerasan dalam keluarga        (    )      (    )      (    )      (    )      (    )      (    )
Tindakan Kriminal                    (    )      (    )      (    )      (    )      (    )      (    )

Jelaskan a,b, dan c
Klien mengatakan pernah mengalami gangguan jiwa dan sering di rawat di RSJ, tetapi pengobatan sebelumnya kurang berhasil klien tidak mau berobat dan kontrol menurut klien ketika tidak kontrol dan minum obat klien merasa nyaman.
Klien mengatakan pernah dipukul preman tanpa sebab sampai bibir mengeluarkan darah 3 tahun yang lalu, klien mengatakan jika ingin berbincang-bincang dengan tetangga, tetangganya tidak mau dan cemberut saja.
Masalah Keperawatan:
Halusinasi dan Isolasi Sosial
d)      Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa          (    ) Ya ( √ ) Tidak
e)       Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan pernah dipukul preman tanpa sebab sampai bibir mengeluarkan berdarah 3 tahun yang lalu
Klien mengatakan jika ingin berbincang-bincang dengan tetangga, tetangganya tidak mau dan cemberut saja
Klien mengatakan masuk dan di rawat di RSJ adalah hal yang tidak menyenangkan
Masalah Keperawatan
Halusinasi dan Isolasi Sosial

d.      PEMERIKSAAN FISIK
a)       Tanda Vital            TD       : 130/90 MmHg            N         : 120x/menit
S          : 36 ͦ C                          RR       :22x/menit
b)      Ukur                      TB       : 152 cm                       BB       : 46kg
c)       Keluhan Fisik                     : pegal-pegal
Masalah Keperawatan      : tidak ditemukan masalah keperawatan

e.       PSIKOSOSIAL
a)       Genogram tiga generasi

 








                                                                                                                                                                                      

Jelaskan :
 

= Laki-laki                                                                   = laki-laki meninggal
                       
                        = Perempuan                                                                =  perempuan meninggal

            ------- = Tinggal serumah                                                          = pasien
Penjelasan :
Klien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, klien tinggal serumah dengan ibu, bapak, adik, dan adik ipar, pola komunikasi dalam keluarga harmonis, faktor ekonomi kurang.
Masalah Keperawatan :
Tidak ditemukan masalahkeperawatan
b)      Konsep Diri :
1)      Gambaran Diri : klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya
2)      Identitas Diri    : klien dapat menyebutkan nama, alamat, hobi, dan jenis kelamin.
3)      Peran               : klien dalam keluarga sebagai seorang anak, sering membantu ibu
beres-beres rumah, semenjak klien mengalami gangguan jiwa klien hanya diam saja dikamar, dan terkadang keluar untuk menonton TV
4)      Ideal Diri          : klien mengatakan ingin cepat pulang agar dapat berkumpul dengan
keluarganya dan melakukan kegiatan bekerja setelah pulang dari RSJ.
5)      Harga Diri        : klien mengatakan tidak dihargai dan dikucilkan oleh tetangga.
Masalah keperawatan:
Harga diri rendah
c)       Hubungan Sosial   
1)      Orang yang berarti:
keluarga dan saudara klien adalah orang yang berarti untuk klien, klien dekat dengan ibu, bapak, dan adik no. 3 kalau sedang menonton TV klien sering ngobrol dengan adik klien.
2)      Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien sering ikut pengajian rutin mingguandi majlis
3)      Hambatan hubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan jika sedang ngobrol dengan orang lain klien sering lupa
Masalah keperawatan:
Isolasi Sosial
d)      Spiritual
1)      Nilai dan Keyakinan:
Klien mengatakan beragama islam dan mengakui keberadaan Tuhannya
2)      Kegiatan Ibadah:
Semenjak di RSJ klien mengaku jarang solat hanya sering berdzikir saja

f.        STATUS MENTAL
a.       Penampilan
Klien berpakian rapi dan sesuai, klien bau badan dan bibir pecah-pecah
b.       Pembicaraan
Klien berbicara dengan lambat, suaranya pelan, kadang terhenti dan bibir bergerak-gerak tanpa suara
Masalah keperawatan:
Halusinasi dan Defisit Perawatan Diri
c.       Aktivitas Motorik
Kompulsif, karena klien mondar-mandir kekamar dan keluar, dan menanyakan berulang-ulang siapa yang bergaduh.
Masalah Keperwatan:
Kompulsif/melakukan kegiatan berulang

d.       Alam perasaan
Klien takut, khawatir, dan sedih jauh dari keluarga
Masalah Keperawatan : berduka situasional
e.       Afek
Klien menjawab pertanyaan dengan datar, tapi kooperatif
Maslah keperawatan : tidak ditemukan masalah keperaawatan
f.        Interaksi selama wawancara
Klien terlihat curiga dan menanyakan kembali pertanyaan yang diajukan untuk memastikan kembali
Masalah keperawatan : waham curiga
g.       Persepsi
Halusinasi penglihatan, disaat pengkajian klien sering menutup wajahnya dan menunduk, bibir klien sering bergerak-gerak tanpa suara, pandangan mata sering teralihkan
Masalah keperawatan:
Halusinasi penglihatan
h.       Proses pikir
Pada saat wawancara pembicaraan klien sesuai dengan topik
Masalah keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan.
i.        Isi pikir
Pada saat wawancara klien menunjukkan waham curigadibuktikan dengan persepsi klien
Masalah keperawatan:
Waham curiga
j.        Tingkat kesadaran
Klien masih mampu mengingat waktu, tempat, maupun orang. Klien tidak mengalami disorientasi waktu dan tempat, klien mampu membedakan siang dan malam, serta klien mengetahui sedang berada di RSJ dan bisa membedakan laki-lakidan perempuan
Masasalh keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan
k.       Memori
Jangka panjang :
Klien dapat menceritakan kejadian masalalu ketika masih dirumah
Jangka pendek:
Klien masih mampu menceritakan kejadian atau hal0hal yang kemarin telah dibicarakan dengan perawat, tetapi lupa dengan nama perawatnya
Masalah keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan
l.        Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi  dan berhitung klien baik, contoh klien mampu menghitung jumlahkursi yang ada diruangan, kliem mampu menjawab 10+20+10=40 (dijawab dengan benar)
Masalah keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan.
m.     Kemampuan penilaian
Klein mampu mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain, contoh : klien dapat memutuskan untuk mencuci tangan dahulu ataulangsung makan ketika ditanya oleh perawat.
Masalah keperawatan:
Tidak ditemukan masalah keperawatan.
n.       Daya tilik diri
Klien mengingkari penyakit yang diderita klien mengakui bahwa dirinya tidak sakit dan tidak perlu diberi pengobatan di RSJ
Masalah keperawatan:
Koping individu inefektif

g.       KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1.       Makan
Klien makan 3x dalam sehari dengan variasi nasi, sayur,lauk pauk dan buah.kliem mampu menyiapkan dan membersihkan alat makannya sendiri
2.       BAB/BAK
Klien mampu untuk pergi dan menggunakan WC untuk BAB dan BAK tetapi klien belum mampu untuk membersihkan WC
3.       Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari, menggunakan sabun dan sikat gigi
4.       Berpakaian/berhias
Klien mampu mengambil dan memilih pakaian serta alas kaki dan ganti baju sehari sekali
5.       Istirahat dan tidur
Klien mengatakan bisa tidur siang jam 14.00 s/d 15.30 WIB dan tidur malam 21.00 s/d 05.00 WIB kegiatan klien setelah bangun tidur adalah mandi.
6.       Penggunaan obat
Klien mengetahui cara minum obat, frekuensi minum obat, klien mudah minum obat tanpa di motivasi perawat
7.       Pemeliharaan kesehatan
Klien kurang memahami cara pengobatan lanjut dirumah dan cara berobat jalan saat berada dirumah
8.       Kegiatan dalam rumah
Klien mengatakan sering mengikuti pengajian mingguan lingkungan, dan klien membantu ibu merapihkan rumah
Masalah keperawatan :
Tidak ditemukan masalah keperawatan

h.      MEKANISME KOPING
Adaptif:
Klien mengatakan apabila menghadapi masalah dengan aktivitas konstruktif contoh : membersihkan rumah/mengerjakan pekerjaan rumah
Maladaptif:
Klien mengatakan apabila mengalami masalah hanya dipendam sendiri, tidak diceritakan kepada orang lain, menyendiri untuk menenangkan hati dan pikiran
Masalah keperawatan:
Koping individu inefektif

i.        MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1.       Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan senang berada dekat dengan keluarga dan saudara-saudaranya
2.       Masalah hubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan jika ingin ngobrol dengan tetangganya, tetangganya cemberut saja
3.       Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan pendidikan terakhir klien adalah D3 komputer dan tidak ada masalahdengan pendidikannya
4.       Masalah dengan pekerjaan
Klien sudah berhenti daripekerjaannya
5.       Masalahekonomi
Status ekonomi keluarga kliena adalah sederhana
6.       Masalah dengan dukungan lingkungan
Klien mengatakan  tidak memiliki masalah dalam dukungan lingkungan
Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada psikososial dan lingkungan adalah harga diri rendah

j.        PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Klien tidak mengetahui tentang penyakit jiwa yang dideritanya, keluarga tidak mengetahui tentang koping efektif untuk setiap permasalahan keluarga

k.      ASPEK MEDIK
Diangnosa medik          : Skizofrenia Paranoid
Terapi medik                : asam mefenamat 500mg
heloperidol 5mg 2x1
trihexifemidil 2x1 tab
chlorpromozine 100mg 0-0-1



ANALISA DATA

Nama : Nn. L
Ruang : Gelatik (tanggal 11 pindah ke Ruang Cendrawasih)
No RM: 05.33.35
Tanggal
Data Fokus
Masalah


06 maret 2018
DS:
-          Klien mengatakan meihat bayangan seperti cermin ditembok ruang gelatik
-          Klien mengatakan bayangan sering bulak-balik
DO:
-          Klien tampak ketakutan
-          Klien tampak bingung
-          Klien tampak menggerakkan bibir tanpa suara
-          Klien tampakmenutup wajahnya





Perubahan persepsi sensori halusinasi




06 maret 2018
DS:
-          Klien mengatakan tetangganya kalau diajak ngobrol cemberut terus
-          Klien mengatakan lebih sering berada dikamar
DO:
-          Klien tampak menyendiri
-          Klien tampak tidak berbicara dengan pasien lain




Isolasi sosial
06 maret 2018
DS:
-          Klien mengatakan pernah berontak ke bapak klien
Do :
-          Klien tampak berbicara dengan nada keras kemudian pelan lagi
-          Klien tampak tegang



Resiko perilaku kekerasan







                                                                                                                                        
POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan
(diri sendiri, orang lain, lingkungan dan verbal)

effect

Gangguan persepsi sensori
Halusinasi

Core problem

 



Isolasi sosial
causa



Daftar diagnosa keperawatan:
1.       Gangguan persepsi sensori halusinasi
2.       Isolasi sosial
3.       Resiko prilaku kekerasan (diri sendiri, orang lain, lingkungan dan verbal)










INTERVENSI KEPERAWATAN KLIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
Nama : Nn. L
Ruang : Gelatik (tanggal 11 pindah ke Ruang Cendrawasih)
Dianosa Medis : Skizofrenia Pranoid
No RM: 05.33.35


TGL
NO
DX
DX
Keperawatan

Tujuan

Kriteria Hasil

Intervensi

Rasional

06 - 03 -  2018

1
Gangguan Presepsi Sensori : Halusinasi
1.Klien dapat membina hubungan saling percaya
1.1 Ekpresi wajah berubah, menunjukan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama , mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dgn perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapapi
1.1.1 Bina hubungan saling percaya denga komunikasi terapeutik :
a.       Sapa klien degn ramah, baik verbal mupun non verbal
b.       Perkenalkan diri dengan sopan
c.       Tanyakan nama lengkap klien & nama panggilan klien
d.       Jelaskan tujuan perkenalan
e.       Jujur & menepati janji
f.        Tunjukan sikap empati & menerima klien apa adanya
g.       Beri  perhatian pada klien
Hubungan saling percaya merupaka dasar untuk kelancaran hubungan interaksi selanjutnya



2. Klien dapat mengenali halusinasinya
2.1   Klien dapat menyebutkan waktu, isi, frekuensi timbulnya halusinasi
2.2   Mengungkapkan perasaan terhadap halusinasinya
2.1.1          Adakan kontak sering dgn singkat secara bertahap
2.1.2          Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinansinya, berbicara & tertawa tanpa stimulus, memandang kekanan & kekiri/kedepan seolah olah ada teman bicara
2.1.3          Bantu klien mengenali halusinansinya :
·         Jika menemukan yg sedang halusinasi tanyakan apa ada suara terdengar
·         Katakan bahwa perawat percaya mendengarkan suara itu ,namun perawat sendiri tidak mendengarnya(dgn nada bicara yg bersahabat & tanpa menghakimi)
·         Katakanan bahwa klien ada juga yg seperi klien
·         Diskusikan denga klien situasi yg menimbulkan/ tidak menimbulkan halusinasi (waktu & frekuenis terjadinya halusinasi pagi, siang, sore, malam/ jika sendiri, jengkel/ sedih)
·         Diskusikan dgn klien apa yg di rasakan jika terjadi halusinasi (marah / takut, sedih/ senang ) beri kesempatan mengungkapkan perasaannya
Kontak sering tapi selain untuk BHSP juga dapat memutuskan halusinasi
Mengenal perilaku pada saat halusinasi timbul memudahkan perawat dlm melakukan intervensi
Mengenal halusinasi memungkinkan klien untuk menghindarkan factor pencetus timbulnya halusinasi
Dengan mengetahui waktu, isi & frekunsi munculnya halusinasi memepermudah tindakan keperawatan klien yang akan dilakukan perawat
Untuk mengidentifikasi pengaruh penyebab halusinasi



3. Klien dapat mengontrol halusinasinya
3.1   Klien dapat menyebutkan tindakan yg biasa dilakukan untuk mengembalikan halusinasinya
3.2   Klien dapat menyebutkan cara cbaru
3.3   Klien dapat memilih cara mengatsi halusinasinya seperti yg telah didiskusikan dgn klien
3.1.1          Identifikasi bersama klien cara tindakan yg akan dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukan diri)
3.1.2          Diskusikan manfaat cara yg dilakukan klien, jika bermanfaat beri pujian
3.1.3          Diskusikan cara baruuntuk memutus/mengontrol halusinasinya:
a.       Katakan “ saya tidak mau dengan kamu” ( pada saat halusinasi terjadi )
b.       Menemui orang lain ( perawat/teman/ anggota keluarga) untuk becakap/ mengatakan halusinasi yg terdengar
c.       Membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar halusinasi tidak muncul
d.       Minta keluarga/ teman/ perawat jika Nampak bicara sendiri
Upayakan untuk memutuskan siklus halusinasi sehingga halusinasi tidak terjadi
Reinforcement akan meningkatkan harga diri kli]en
Memberikan alternative pilihan bagi kli]en untuk menegnal halusinasi
Memotivasui klien dapat meningkatkan kegiatan klien untuk mencoba memilih salah satu cara mengendalikan halusinasi & dapat meningkatkan harga diri klien




4. klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
4.1   Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
4.2   Keluarga dapat menyebutkan, tanda dan kegiatan untuk mengendalikan halusinasi
4.1.1 anjurkan klien untuk memberitah keluarga jika mengalami halusinasi
4.1.2 diskusikan dengan keluarga ( pada saat kunjungan/pada saat kunjungan rumah)
a.gejala halusinasi yangdialami klien
b. cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
c. cara merawat anggota keluarga untuk memutus halusinasi dirumah, beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama
d.beri informasi waktu followup/kapan perlu mndapat bantuan: halusinasi: terkontrol dan resiko mencedera orang lain
Memberikan alternatif pilihan bagi klien untuk mengontrol halusinasi
Memotifasi dapat meningkatkan kegiatan klien untukmencoba memilih salah satu cara mengendalikan halusinasi dan mendapat meningkatkan harga diri klien
Untuk mendapatkan bantuan keluarga mengontrol halusinasinya
Untuk mengetahui pengetahuan keluarga dan meningkatkan kemampuan pengetahuan tentang halusinasi



5. klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
5.1 klien dan keluarga dapat menyebutkan maanfaat, dosisdan efek samping obat
5.2 klien dapat mendemonstrasikan penggunaan obat secara benar
5.3 klien dapat informasi tentang efeksamping obat
5.4 klien dapat memahami akibat berhenti minum obat
5.5 klien dapatmenyebutkan prinsip 5benar obat
5.1.1 diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, manfaat, dan frekuensi obat
5.1.2 anjurkan klien meminta sendiri obat pada perawatdan merasakan manfaatnya
5.1.3 anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping obat yang dirasakan
5.1.4 diskusikan akibat berhenti minum obat tanpakonsultasi
5.1.5 bantu klien menggunakan obat dengan prinsip benar
Dengan menyebutkan dosis, frekuensi dan manfaat obat diharapkan klien melaksanakan program pengobatan menilai kemampuan klien dlam pengobatannya sendiri
Dengan mengetahui efek samping obat klien akan tahu apa yang dilakukan setelah minum obat program pengobatan dapat berjalan sesuai rencana
Dengan mengetahui prinsip penggunaan obat maka kemandirian klien untuk pengobatan dapat ditingkatkan secara bertahap.







INTERVENSI KEPERAWATAN KLIEN ISOLASI SOSIAL
Nama : Nn. L
Ruang : Gelatik (tanggal 11 pindah ke Ruang Cendrawasih)
Dianosa Medis : Skizofrenia Pranoid
No RM: 05.33.35

TGL
No
DX
DX
Keperawatan
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional


Isolasi Sosial
1.Klien dapat Membina hubungan saling percaya
1.1   ekspresi wajah bersahabat
menunjukan rasa senang,
ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dgn perawat, bersedia mengungkapkan masalah yg dihadapi
1.1.1Bina BHSP menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
a.       Sapa klien dengan ramah, baik verbal/ non verbal
b.       Perkenalkan nama lengkap, nama panggilan & tujuan perawat berkenalan
c.       Tanya nama lengkap klien & nama yg disukai
d.       Buat kontrak yg jelas
e.       Tunjukan sikap yg jujur & menepati janji setiap kali berinteraksi
f.        Tunjukan sikap empati & menerima
g.       Dengarkan dgn penuh perhatian
Kepercayaan klien merupakan hal yg mutlak serta akan memudahkan dalam melakukan pendekatan & tindakan kepercayaan mepada klien



2.klien mampu  menjelaskan penyebab menarik diri
2.1 Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri :
a.       Diri sendiri
b.       Orang lain
c.       Lingkungan
2.1.1 Tanyakan kpd klien tentang :
a.       Orang yg tinggal serumah
b.       Orang yg paling dekat dgn klien dirumah / diruang perawatan
c.       Apa yg membuat klien dgn orang tersebut

Diketahuinya penyebab akab dapat dihubungkan dengan faktor respitasi yang dialami klien



3.Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri
3.1 berhubungan sosial :
a.       Banyak teman
b.       Tidak kesepian
c.       Bias berdiskusi
d.       Saling menolong
Kerugian menarik diri :
a.       Sendirian
b.       Kesepian
c.       Tidak bias berdiskusi
3.1.1Tanyakan kepada klien tentang :
a.       Manfaat hubungan social
b.       Diskusikan kepada klien tentang manfaat berhubungan social & kerugian menarik diri
c.       Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Dengan mengetahui manfaat berhubungan sosial & kerugian menarik diri maka klien termotvasi untuk berinteraksi dgn orang lain.



4.klien dapat melaksanakan hubungan sosial bertahap
4.1klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
4.1.1Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial. Beri motivasi & bantu klien untuk berkenalan/ berkomunikasi dgn :
a.       Perawat
b.       Klien lain
c.       Kelompok
d.       Libatkan klien dlm TAK
Diskusikan jadwal harian yg dilakukan utuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi
Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal
Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluan pergorangaulan melalui aktivitas yg dilakukan
Melibatkan klien dalam interaksi sosial akan mengundang klien untuk melihat merasakan secara langsung manfaat dari berhubungan sosial serta meningkatkan konsep diri klien



5.klien  mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan sosial
5.1klien dapat menjelasskan perasaannya setelah berhubungan sosial dengan :
a.       Orang lain
b.       kelompok
5.1.1.Diskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah berhubungan sosial dengan :
a.       orang lain
b.       kelompok
beri pujian terhadap kemampuan pergaulan klien dalam memperluas pergaulan melalui aktivitas yg dilakukan
Untuk mengetahui klien dalam berinteraksi & menilai keberhasilan dalam strategi pelaskanaan



6.Klien mendapatkan dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
6.1klien dapat memperjelas tentang :
a.       pengertian menarik diri
b.       tanda & gejala menarik diri
c.       peneyebab akibat menarik diri
d.       cara merawat klien yg menarik diri
6.1.1Diskusikan pentingnya peran serta dari keluarga sbg pendukung bagi klien untuk mengatasi perilaku menarik diri
Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri
Jelaskan kepada keluarga klien tentang :
a.       pengertian menarik diri
b.       tanda & gelaja menarik diri
c.       penyebab akibat menarik diri
d.       cara merawat klien yg menarik diri
e.       latih keluarga cara merawat klien yg menarik diri
f.        tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yg telah dilatih
g.       beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi

Keluarga merupakan pendukung utama bagi klien untuk meningkatkan kepercayaan dirinya agar mapu berinteraksi sosial



7.klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
7.1klien dapat menyebutkan :
a.        manfaat umum obat
b.       Kerugian tidak minum obat
c.       Nama obat
d.       Warna obat
e.       Dosis yg diberikan
f.        Efek samping
g.       Efek terapi
7.1.1.Diskusikan dengan klien tentang manfaat minum obat, kerugian tidak minum obat, nama obat, warna obat, dosis yg diberikan, efek terapi & efek samping
Pantau klien saat menggunakan obat
Beri pujian jika klien menggunakan obat dgn benar
Diskusikan akibat dari menghentikan penggunaan obat
Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal hal yg tidak diinginkan
Menjelaskan program pengobatan klien & mengoptimalkan kerja obat klien


















INTERVENSI KEPERAWATAN KLIEN RESIKO PRILAKU KEKERASAN
Nama : Nn. L
Ruang : Gelatik (tanggal 11 pindah ke Ruang Cendrawasih)
Dianosa Medis : Skizofrenia Pranoid
No RM: 05.33.35

TGL
NO
DX
DX
Keperawatan
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
rasional


Perilaku kekerasan
1.Klien dapat membina hubungan saling percaya
1.1.Membalas salam
1.2Menjabat tangan
1.3Menyebutkan nama
1.4Tersenyum
1.5Mau kontak mata
1.6Mengetahui nama perawat
1.7Menyediakan waktu untuk dikontrak
1.1.1Beri salam/ panggil nama klien
1.1.2Jelaskan maksud hubungan interkasi
1.1.3Jelaskan tentang kontrak yg akan dibuat
1.1.4Lakukan kontak singkat tapi sering
Hubungan saling peraya merupakan landasan utama untuk hubungan selanjutnya



2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2.1Mengungkapkan perasaanya
2.1Mengungkapkan penyebab perasaan jengkel/kesal ( diri sendiri, orang lain/ lingkungan

2.1.1Beri kesempatan klien umtuk megungkapkan perasaannya
2.1.2Bantu klien untuk mengungkapkan penyebab jengkel/kesal
2.1.3Anjurkan klien mengungkapkan apa yg dialami saat marah/jengkel
2.1.4Observasi tanda PK
2.1.5Simpulakn bersama klien tanda & gejala PK
Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya dapat membantu mengurangistres & penyebab perasaan jengkel/kesal diketahui
Untuk mengetahui hal yg dialami & dirasa saat jengkel
Menarik kesimpulan bersama klien supaya klien mengetahui tanda marah/kesal




3.klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3.1klien dapat Mengungkapkan perassan saat marah/jengkel
3.2Menyimpulkan tanda jengkel / kesal yg dialami
3.1.1Anjurkan klien mengngkapkan apa yg dialami saat marah/jengkel

3.1.2Observasi tanda PK
3.1.3Simpulkan bersama klien tanda jengkel /marah yg dialami
Untuk mengetahui hal yg dialami & dirasa saat jengkel
Untuk mengetahui tanda klien jengkel
Menarik kesimpulan bersama klien mengetahui secara garis besar tanda marah/jengkel



4.klien dapat mengidentifikasi PK yg biasa dilakukan
4.1Klien mampu mengungkapkan PK yg biasa dilakukan
4.2Klien dapat bermain peran dengan PK yg biasa dilakukan
4.3Klien dapat mengetahui cara yg biasa dapat menyelesaikan masalah/ tidak
4.1.1Anjurkan klien untuk mengungkapkan PK yg biasa dilakukan
4.1.2Bantu klien bermain peran sesuai dgn PK
4.1.2Bicarakan dgn klien apakah cara yg klien lakukan masalahnya selesai
Mengeksplorasi perasaan klien pterhadap PK yg biasa dilakukan
Untuk mengetahui PK yg biasa dilakukan & dgn bantuan perawat bisa membedakan perilaku konstruksif & deskriptif
Dapat membantu klien menemukan cara yg dapat menyelesaikan masalah



5.klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam  merespon terhadap kemarahan
5.1Menjelaskan akibat dari cara yg digunakan
5.1.1Bicarakan akibat/kerugian dari cara yg dilakukan klien
5.1.2Bersama klien menyimpulkan akibat cara yg digunakan oleh klien
Membantu klien untuk menilai PK  yg dilakukan
Dgn mengetahui akibat PK diharapkan klien dapat mengubah deskontruktif yg dilakukan menjadi PK konstruktif



6.klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam merespon terhadap kemarahan
6.1Melakukan kemarahan secara konstruktif
6.1.1Tanyakan pada klien ‘apakah ingin mempelajari cara baru yg sehat”?
6.1.2Berikan pujian jika klien mengetahui cara lain yg sehat
6.1.3Diskusikan dgn klien cara lain yg sehat
6.1.4Secara fisik : tarik nafas dalam jiwa sedang kesal/ memukul bantal/kasur/olahraga/pekerjaan yg memerlukan tenaga
·         Secara verbal : katakan bahwa anda sedang kesal/tersinggung/jengkel
·         Cara sosial : lakukan dlm kelompokan cara marah yg sehat,latihan asentif
·         Secara spiritual : anjurkan klien sembahyang ,berdoa/ ibadah lainnya sesuai agama & kepercayaan

Agar klien dapat mempelajari cara yg lain yg konstruktif
Dgn mengidentifikais cara yg konstruktif
Dgn mengidentifikasi cara yg konstruktif terhadap kemarahan dapat membantu klien menemukan cara yg baik untuk mengurangi kejengkelan sehingga klien tidak stress
Reinforcement positif dapat memotivasi klien & menimbulkan harga dirinya
Berdiskusi cara yg lain sesuai dgn kemampuan klien



7.klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol PK
7.1Mendemonstrasikan cara mengontrol PK :
·         Fisik : tarik nafas dalam, olahraga, menyiram tanaman
·         Verbal : mengatakan secara langsung dgn tidak menyakiti
·         Spiritual : sembahyang, berdoa, ibadah lain

7.1.1Bantu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien
7.1.2Bantu klien mengidentifikasi manfaat caya yg dipilih
7.1.3Bantu keluarga klien untuk menstimulus cara tersebut
7.1.4Beri reinforcement positif/ keberhasilan klien menstimulus cara tersebut
7.1.5Anjurkan klien untuk menggunakan cara yg telah dipelajari saat marah
Memberikan stimulus kpd klien untuk menilai respon PK secara tepat
Membantu klien dalam membuat keputusan terhadap cara yg telah dipilih dgn melihat manfaatnya
Agar klien  mengetahui cara marah yg konstruktif
Agar klien dapat melaksanakan cara yg telah dipilihnya jika kesal/marah



8. klien mendapatkan dukungan keluarga dalam mengontrol PK
8.1Menyebutkan cara merawat klien yg PK
8.2Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien
8.1.1Identifikasi kemampuan keluarga merawat klien dari sikap apa yg telah dilakukan keluarga terhadap klien selama ini
8.1.2Jelaskan peran serta keluarga dalam merawat klien
8.1.3Jlaskan cara merawat klien terkait dgn cara mengontrol perilaku marah serta konstruktif
8.1.4Sikap tenang , bicara tenang & jelas
8.1.5Membantu klien mengenal penyebab ia marah
8.1.6Bantu keluarga mendemonstrasikan cara merawat klien
8.1.7Bantu keluarga mengungkapkan perasaannya setelah melakukan demonstrasi
Kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi akan memungkinkan keluarga untuk melakukan perilaku terhadap PK
Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien  shingga keluarga terlibat dalam peawatan klien
Agar keluarga dapat merawat klien dengan PK
Agar keluarga mengetahui cara merawat klien melalui demostrasi yg dilihat keluarga secara langsung
Mengeksplorasi melakukan demonstrai



9.Klien dapat mengugunakan obat obatan yg diminum & kegunaanya ( jenis,waktu,dosis & efek)
9.1Menyebutkan obat yg diminum & kegunaannya
9.2Klien dapat minum obat sebagai program pengobatan
9.1.1Jelaskan jenis obat yg diminum pada keluarga
9.1.2Diskusikan manfaat minum obat & kerugian berhenti minum obat tanpa izin dokter
9.1.3Jelaskan Prinsip Benar Obat
9.1.4Ajarkan klien minta obat & minum tepat waktu
9.1.5Anjurkan klien melaporkan pada perawat / dokter jika merasakan efek yg tidak menyenangkan
9.1.6Beri pujian jika klien minum obat dengan benar
Klien & keluarga dapat mengetahui nama obay yg diminum klien
Klien & keluarga dapat mengetahui kegunaan obayt yg dikonsumsi
Klien & keluarga mengetahui prinsip benar obat yg dikosumsi klien
Klien dapat memiliki kesadaran pentingnya minum obat & bersedia minum obat dgn kesadaran sendiri
Mengetahui efek samping sedini mungkin sehingga tindakan dapat dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi
Reimforcement positif dapat memotivasi keluarga & klien serta dapat meningkatkan harga diri





















IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Nn. L
Ruang : Gelatik (tanggal 11 pindah ke Ruang Cendrawasih)
Dianosa Medis : Skizofrenia Pranoid
No RM: 05.33.35
Hari/tanggal
NO DX
DX KEP
Rencana keperawatan
Implementasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
06-
03-
2018
1
Gangguan persepsi sensori halusinasi
SP1P gangguan persepsi sensori halusinasi
Melakukan SP1P gangguan persepsi sensori halusinasi
1.mengidentifikasi jenis halusinasi klien
2. mengidentifikasi isi halusinasi klien
3. mengidentifikasi waktu  halusinasi klien
4. mengidentifikasi frekuensi  halusinasi klien
5. mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan  halusinasi klien
6. mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
7. mengajarkan klien menghardik halusinasi
8.mengajarkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
S :
Klien mengatakan melihat bayangan seperti cermindiruang gelatik
Klienmengatakan bayangannya mucul bulak-balik
Klien mentakankaget dan takut ketika bayangannya muncul dikamarnya
Klien mengatakan bayangan muncul pada pagi hari
Klien mengatakan jika bayangan muncul klien berdoa

O:
Klien tampak tegang
Klien tampakmenutup wajahnya
Klien tampak bingung
Klien mampu menyebutkan apa yang dia alami
Klien kooperatif
Kontak mata ada
Klien dapat melakukan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Klien dapat memasukkan latihan menghardik kedalam jadwal hariannya

A:
SP1P Tercapai
P:
Perawat: lanjutkan SP2Pgangguan persepsi sensor halusinasi
Klien: memotivasi klien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan melatih sesuai jadwal.
07-
03-
2018

1
Gangguan persepsi sensori halusinasi
SP2P Gangguan persepsi sensori halusinasi
Melakukan SP2P Gangguan persepsi sensori halusinasi
1.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2.       Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
3.       Menganjurkan klien memasukkan kedalam kegiatan harian klien
S:
Klien mengatakan mampu menghardik bayangan cermin
Klien mengatakan “pergi-pergi saya tidak mau lihat kamu, kamu bayangan palsu”
Klien mengatakan “teh tolong ajaksaya ngobrol supaya halusinasi saya hilang”
Klien mentakan sehabis bangun tidur klien langsung merapihkan tempat tidurnya

O:
Klein mampu menyebutkan kegiatan hariannya
Kontak mata ada
Klien kooperatif
Klien dapat melakukan cara mengontrol halusinasinya dengan cara bercaka-cakap
Klien dapat memasukkan latihan menghardik kedalam kegiatan hariannya

A:
SP2P Tercapai

P:
Perawat: lanjutkan SP3P gangguan persepsi sensori halusinasi
Klien: memotivasi klien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap sesuai dengan jadwal harian klien.
08-
03-
2018

1
Gangguan persepsi sensori halusinasi
SP3P Gangguan persepsi sensori halusinasi
Melakukan SP3P Gangguan persepsi sensori halusinasi
1.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2.       Melatih klien mengontrol halusinasinya dengan cara melakukan kegiatan
3.       Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian klien.
S:
Klien mengatakan banguan jam 5 pagi, jam 6 klien mandi dan merapikan tempat tidur
Klien mengatakan halusinasi tdatang tidak sesering dulu
Klien mentakan sudah bercakap-cakap dengan teman-temannya dikamar jam15.00

O:
Klien mampu menyebutkan kegiatan hariannya yaitu merapihkan tempat tidur, dan mandi
Klien kooperatif
Kontak mata ada

A: SP3P Tercapai

P:
Perawat: lanjutkan SP4P gangguan persepsi sensori halusinasi
Klien: memotivasi klien mengontrol halusinasinya dengan cara melakukan kegiatan harian sesuai dengan jadwal harian klien
09-
03-
2018

1
Gangguan persepsi sensori halusinasi
SP4P Gangguan persepsi sensori halusinasi
Melakukan SP4P Gangguan persepsi sensori halusinasi
1.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
2.       Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3.       Menganjurkan klien memasukkan kedalam kegiatan harian klien.
S:
Klien mengatakan mampu melakukan kegiatan hariannya yaitu merapihkan tempat tidur, mandi dan mencuci piring
Klien mengatakan mampu menghardik halusinasinya
Klien mengatakan sudah bercakap-cakap dengan taman sekamarnya
Klien mengatakan akan rutin mengkonsumsi obat sesuai jadwal
Klien mengatakan manfaat minum obat yaitu klien mengatakan lebih tenang

O:
Klien mampu menyebutkan kegiatan hariannya
Klien mampu mengontrolhalusinasi dengan cara menghardik, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
Klien mampu menyebutkan manfaat minum obat
Kliek tampaktenang
Klien kooperatif
Kontak mata ada

A: SP4P tercapai

P:
Klien: memotivasi klien mengontrol halusinasinya dan meminum obat secara rutin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar