09/02/19

Contoh Analisis Deret Dan Waktu

Deret Waktu

Deret waktu adalah kumpulan data-data yang merupakan data historis dalam suatu periode waktu tertentu. Data yang dapat dijadikan deret waktu harus bersifat kronologis, artinya data harus mempunyai periode waktu yang berurutan.
Data runtun waktu (time series) merupakan data yang dikumpulkan, dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat menggunakan tahun, kuartal, bulan, minggu, hari atau jam. Runtut waktu dianalisis untuk menemukan pola variasi masa lalu.
Analisis deret waktu (time series analysis) dipakai untuk meramalkan kejadian di masa yang akan dating berdasarkan urutan waktu sebelumnya. Ada beberapa teknik untuk meramalkan kejadian di masa yang akan datang berdasarkan karakteristik data, misalnya teknik smoothing, teknik siklus, dan teknik musiman.

Trend
Trend adalah pergerakan jangka panjang dalam suatu kurun waktu yang kadang-kadang dapat digambarkan dengan garis lurus atau kurva mulus. Deret waktu untuk bisnis dan ekonomi, yang terbaik adalah untuk melihat trend (atau trend-siklus) sebagai perubahan dengan halus dari waktu ke waktu.





Trend Linear
Penentuan persamaan dan garis “trend linear dapat dilakukan dengan metode-metode berikut :

1.    Metode tangan bebas (freehand method)
2.    Metode kuadrat terkecil (least square method)
3. Metode Matematis


Metode Tangan Bebas
Penentuan garis linear secara bebas adalah penentuan garias linear yang dilakukan tanpa menggunakan rumus matematis, dan garis trend yang dibuat secara bebas demikian ini sangat subyektif dan kurang memenuhi persyaratan ilmiah, sehingga jarang sekali digunakan.
Dalam tabel 1, berikut ini disajikan data tentang harga rata-rata perdagangan besar karet RSS I di pasar Jakarta selama 1967-1978.
Langkah-langkah :
Buat sumbu datar t dan sumbu tegak Y, dimana t menyatakan variabel waktu (tahun, bulan,dll) dan Y menyatakan variabel yang akan dianalisis (nilai data berkalanya).
Buat diagram pencar dari koordinat (t ,Y).
1.   Tarik garis yang dapat mewakili atau paling tidak mendekati semua titik koordinat yang membentuk diagram pencar tersebut.
2.   Jika garis yang terbentuk bergerak di sekitar garis lurus, maka cukup alasan untuk menentukan bahwa trend yang terbentuk adalah trend linier. Sedangkan apabila garis yang terbentuk cenderung lengkung, maka trend yang terbentuk adalah trend non linier.

       Contoh 8.1.
Berikut adalah data mengenai hasil penjualan (jutaan rupiah) di sebuah perusahaan “X” selama periode 10 tahun.
 Tabel 1. Hasil Penjualan Perusahaan “X” Periode Tahun 1996 – 2005


Tahun
Hasil Penjualan

Tahun
Hasil Penjualan
1996
14
2001
22
1997
18
2002
24
1998
17
2003
23
1999
16
2004
25
2000
20
2005
28










Jawab :
        Sumbu datar t = tahun                       Sumbu tegak Y = hasil penjualan


Dari diagram di samping terlihat bahwa garis trend yang ditarik cenderung mengikuti garis lurus, sehinggga dapat dikatakan bahwa trend hasil penjualan perusahaan “X” selama periode 10 tahun berbentuk trend linier naik.


Metode Kuadrat  Terkecil
Dalam hal ini akan lebih dikhususkan untuk membahas analisis time series dengan metode kuadrat terkecil yang dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Secara umum persamaan garis linier dari analisis time series adalah : Y = a + b X.
Keterangan :
Y =adalah variabel yang dicari trendnya dan X adalah variabel waktu (tahun).
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) adalah :
     dan

Metode Least Square (kuadrat terkecil) Metode ini paling sering digunakan untuk meramalkan y,karena perhitungannya lebih teliti. Rumus Mencari persamaan garis trend Y’ = α+bx,      Untuk melakukan perhitungan diperlukan nilai variabel waktu (x), jumlah nilai variable waktu adalah nol atau ∑x=0.
1.     Untuk n ganjil maka n= 2k+1 X k+1=0
Ø  Jarak antara 2 waktu diberi nilai satu satuan
Ø  Diatas 0 diberi tanda negatif ( - )
Ø  Dibawahnya diberi tanda positif ( + )
2.    Untuk n genap maka n =2k X1/2 [k+(k+1)]=0
Ø  Jarak antara 2 waktu diberi nilai dua satuan
Ø  Diatas 0 diberi tanda negatif ( - )
Ø  Dibawahnya diberi tanda positif ( + )
Contoh data ganjil
Tahun
Penjualan (Y)
X
XY
X2
1995
200
- 4
- 800
16
1996
245
- 3
- 735
9
1997
240
- 2
- 480
4
1998
275
- 1
- 275
1
1999
285
0
0
0
2000
300
1
300
1
2001
290
2
580
4
2002
315
3
945
9
2003
310
4
1240
16
Jumlah
2460
0
775
60

Untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut :
a =   = 273,33
b =  = 12,92
Persamaan garis liniernya adalah : Y = 273,33 + 12,92 X
Dengan menggunakan persamaan tersebut, dapat diramalkan penjualan pada tahun 2010 adalah :
Y = 273,33 + 12,92 (untuk tahun 2010 nilai X adalah 11),
sehingga : Y = 273,33 + 142,12 = 415,45                     
artinya penjualan barang “X” pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 415.450 unit.

Contoh Kasus Data Genap :        
Tabel : Volume Penjualan Buku “X” (dalam 000 unit) Tahun 1995 sampai dengan 2002


Tahun
Penjualan (Y)
X
XY
X2
1995
200
- 7
- 1400
49
1996
245
- 5
- 1225
25
1997
240
- 3
- 720
9
1998
275
- 1
- 275
1
1999
285
1
285
1
2000
300
3
900
9
2001
290
5
1450
25
2002
315
7
2205
49
Jumlah
2150
0
1220
168
Untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut :
a =  = 268,75
b = = 7,26
Persamaan garis liniernya adalah : Y = 268,75 + 7,26 X
Dengan menggunakan persamaan tersebut, dapat diramalkan penjualan pada tahun 2008 adalah :
Y = 268,75 + 7,26 (untuk tahun 2008 nilai X adalah 19),
sehingga : Y = 268,75 + 137,94 = 406,69
artinya penjualan barang “X” pada tahun 2008 diperkirakan sebesar 406,69 atau 406.690 unit.

Metode Matematis
Persamaan trendnya adalah  Y = a + bX
Nilai a dan b dari persamaan trend linear di atas ditentukan dengan menggunakan persamaan- persamaan berikut:
∑Y = n.a + b∑X
∑XY = a∑X + b∑X²

Penyelesaiannya adalah dengan menggunakan sistem persamaan linear dua variabel.
Pada sistem persamaan linear di atas, X merupakan tahun kode bagi tahun-tahun yang digunakan dalam data berkala tersebut, yaitu:
-          Untuk tahun pertama, nilai X = 0
-          Untuk tahun kedua, nilai X = 1
-          Untuk tahun ketiga, nilai X = 2, dan seterusnya.




Contoh soal :
Data berkala berikut ini mengenai hasil penjualan sepeda motor.
HASIL PENJUALAN SEPEDA MOTOR TAHUN 1991-1995
Tahun
1991
1992
1993
1994
1995
Penjualan(jutaan Rp)
170
190
225
250
325
               
Menentukan nilai a  dan b serta trendnya
Tahun
X
Y
XY
1991
0
170
0
0
1992
1
190
190
1
1993
2
225
450
4
1994
3
250
750
9
1995
4
325
1300
16
Jumlah
10
1160
2690
30

∑Y = n.a + b∑X
∑XY= a∑X + b∑X²

1160 = 5a +10b  (x2)  ↔ 2320= 10a + 20b                
2690 = 10a +30b (x1) ↔ 2690 = 10a + 30b –
                                          −370 = −10b
                                                B = 37

1160= 5a +10b
1160= 5a +10(37)
a       = 158

Persamaan garis trendnya adalah  Y = 158 + 37X







DAFTAR PUSTAKA

https://books.google.co.id/books?id=TaqK12UuJkIC&pg=PA432&lpg=PA432&dq=teori+deret+dan+waktu+statistika+dasar&source=bl&ots=bQoaIv3ONm&sig=nmUXkTlUV-hbSZDY0TEZFHqWXfo&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=teori%20deret%20dan%20waktu%20statistika%20dasar&f=false
dosen.uta45jakarta.ac.id/downlot.php?file=Data%20Berkala.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar